KEEROMPOS.COM – Saat ini para petani Jagung yang ada di Kabupaten Keerom masih kesulitan dalam memasarkan atau menjual hasil pertanianya, sehingga para petani jagung yang ada di Kab Keerom berharap adanya pengusaha yang bersedia membeli jagung secara rutin. Jika itu ada pastinya masyarakat pentani jagung yang ada di wilayah Kab Keerom akan berlomba- lomba menanam jagung.
Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Tani Cahaya Sanggaria Arso 1, Ade Ohee saat bertemu dengan salah satu pengusaha CV. Tri Pilar Perkasa Papua, Mulyono di Arso 1, Kampung Sanggaria, Distrik Arso, Kab Keerom, Prov Papua, Senin (29/1).
“ dalam waktu dekat ini kami dari Kelompok Tani Cahaya Sanggaria Arso I akan membuka lahan seluas 25 hektar di Arso 1 dan Arso 6 untuk penamanan jagung. Dari 25 hektar ini milik masyarakat Arso 1 yang bersedia lahanya digarap oleh masyarakat,”ujar Ade.
Disamping itu, dari 25 hektar itu nantinya akan dibagi perkelompok yang direkrut dari para petani maupun para pengangguran yang igin bercocok tamam jagung. Hanya saja yang menjadi kendala para petani jagung belum adanya pengusaha yang bersedia membali jagung cara rutin. “ kami akan memulai mengelola lahan 25 hektar secara berkelompok yang diwadahi Kelompok Tani Cahaya Sanggaria Arso I,”katanya.
Dikatakan, masyarakat petani jagung yang ada di Kab Keerom telah banyak yang berminat untuk mengelola lahannya untuk menanam jagung, karena telah ada pengusaha jagung yang bersedia untuk membeli jagung sebanyak- banyaknya. “ inilah yang diharapkan masyarakat para petani jagung yang ada di Kabupaten Keerom. makanya kami akan memulai mengelola lahan 25 hektar,”pungkasnya.
Sementara itu, Direktur CV. Tri Pilar Perkasa Papua, Mulyono mangatakan, dalam jumlah besar pihaknya akan selalu siap menampung dan membali hasil pertanian jagung milik masyarakat yang ada diwilayah Kabupaten Keerom. hanya saja dibutuhkan semua komitmen dari setiap petani jagung. Jangan sampai terjadi ada orang lokal yang akan membeli jagung dengan harga mahal diberikan kepada orang itu dan pastinya memasaran anda akan hilang. “ hal ini saya perna alami, saat jagung lagi mahal saya tidak dikasi tetapi jagung lagi murah saya ditelpon- telpon. Makanya komitmen para petani jagung sangat diharapkan. Jangan tergiur dengan harga mahal getapi tidak seterusnya,”katanya.
Apabila panen jangung meladak para petani kebingunan mau menjual atau memasarkan kemana. “ saya kalau harga jagung mahal saya juga kasi naik harga. Saya sangat mengerti nasibnya para petani,”beber Mulyono.
Selain itu juga akan memberikan bantuan bibit yang berkualitas dengan harga murah dari pada yang dijual di tokoh- tokoh. “ maunya saya dapat bibit murah dan hasilnya bagus. Mari kita kerja sama dan saya siap membali dengan jumlah banyak. Bahkan kami siap memberikan uang muka jika masyarakat petani mengiginkan hal itu,”tuturnya. (tim liputan)